Review Buku Cam Jansen Case #27

Halo teman-teman!! Kali ini Alifa mau mereview buku berbahasa inggris dalam bahasa indonesia di artikel kali ini! Baca selengkapnya yuk!














Buku ini kudapatkan, saat aku sedang bertukar buku dengan Haifa yang kuceritakan di artikel ‘Temanku Kerumahku Disaat Sedang Hujan’. Aku bertukar dengannya saat aku main ke rumahnya. Buku Cam Jansen ini, ditulis oleh David A. Adler. Penulis asal inggris. Buku yang kureview kali ini, case #27 yang berjudul ‘The Mystery Writer Mystery’, kalau dibahasa indonesiakan, adalah: kasus 27, ‘Misteri Penulis Misteri’. Uhwa! Buku ini seru banget lho teman-teman! Karena untuk kalian yang suka buku misteri, buku ini aku recommand banget! Selain karena penuturan katanya yang baik-baik, kalimatnya sangat mudah dipahami. Yang lagi belajar bahasa inggris dan suka membaca buku, ‘cucok miyong’ deh, baca buku ini! Selain itu juga, buku ini dilengkapi beberapa ilustrasi di beberapa halamannya. Dan yang terakhir, emh! Kalian akan belajar mengingat-ingat dengan ‘memory game’ di halaman terakhir bukunya! Lengkap banget kan, isi dari bukunya! Ok! Aku mulai reviewnya ya!
Tokoh dalam buku ini:
  1. Cam Jansen
  2. Jim E. Winter (mr.Winter)
  3. Ibu Cam
  4. Eric
  5. Danny
  6. Beth
  7. Ayah Eric
  8. Ayah Beth
  9. Ayah Danny


Suatu malam, ibu dan cam pergi ke sekolah Cam untuk menghadiri acara perayaan buku. Cam sangat ingin ke perayaan tersebut bersama ibunya, karena akan ada penulis buku favoritnya yang berjudul ‘My Name Is Blake Mysteries’ (‘Namaku Adalah Blake Misteri’),  yaitu mr. Jim E. Winter (mr.Winter). di dalam mobil, Cam bercerita banyak tentang penulis beserta buku favoritnya itu. Namun saat mobil mereka sedang melaju, ada seseorang bermantel dan bertopi fedora yang secara tiba-tiba menyebrang. Dan ibu Cam-pun secara tiba-tiba mengerem. Sesampainya di sekolah, cam-pun pergi ke ruangan 17 bersama ibunya. Ruang 17, adalah ruang untuk penaruhan mantel, topi, jaket, jas hujan, payung, hingga sepatu bot. Disana, ia bertemu  dengan Beth, teman perempuannya beserta ayahnya. Setelah mereka (ibu cam dan cam) menaruh jas hujan serta jaket mereka di ruangan 17, mereka ke ruangan tempat perayaat buku itu dilaksanakan. Cam dan ibunya berpisah, karena keinginan mereka untuk memilih buku yang berbeda-beda. Cam bertemu dengan teman sekelasnya yang laki-laki. Ada 2 orang, namanya adalah Danny dan Eric. Mereka sempat menyapa dan mengobrol sebentar, lalu setelah itu mereka kembali ke fokusnya masing-masing. Cam-pun kembali mencari buku kesukaannya. Setelah Cam menemukan buku kesukaannya, ia ingin buku tersebut ditanda tangani oleh mr.Winter, maka ia mengantri ke tempat dimana antrian orang-orang untuk meminta tanda tangannya mr.Winter. Disana, ia juga bertemu dengan Beth, karena Beth juga ingin bukunya ditanda tangani oleh mr.Winter. Saat mereka sedang asik, mengantri, tiba-tiba Danny menghampiri Beth dan Cam. “kalian pasti tidak percaya ini, tapi mobil ayahku hilang!” seru Danny panik. Lalu Cam dan Beth-pun mmengikkuti Danny ke tempat ayahnya berada. Danny juga membawa mr.Winter, karena ayahnya meminta tolong pada mr.Winter. “panggil polisi sekarang!” kata mr.Winter menginstruksikan kepada ayah Danny. Tak berselang lama, polisi-pun datang. Ayah Danny menceritakan segalanya yang terjadi kepada polisi. “ini adalah kasus yang sepertinya rumit. Ayo, mari kita selidiki!” kata salah seorang polisi. Cam dari awal ingin ikut terlibat dalam kasus ini. Namun, mr.Winter yang belum mengetahui tentang kemampuannya melarangnya. Karena merasa Cam tidak akan bisa melakukannya. Namun setelah Cam menjelaskan dan membuktikan tentang kemampuan ‘photographic memory’-nya, mr.Winter masih belum juga mengizinkannya. Akhirnya, dimulailah diskusi antara kedua belah pihak Saat sedang ada diskusi antara pihak Cam dengan pihak mr.Winter. Danny membisikkan pada Cam, yang intinya bahwa Cam harus tetap berjuang, tidak boleh putus asa. Ini masih hanyalah awal dari semuanya perjalanan yang sungguh amatlah panjang. Akhirnya, setelah berunding, mr.Winter-pun memberiakn 1x kesempatan untuk Cam agar bisa bekerjasama dengannya. Yaiy! Cam-pun diizinkan untuk bekerjasama dengan mr.Winter. kerjasama mereka bisa dibilang cukup baik. Mereka tidak saling bertengkar karena salah presepsi, tapi mereka justru menggabungkan presepsi mereka yang berbeda menjadi 1 presepsi yang sama. Karena ayah Eric beserta Eric-nya tidak terlibat, maka merekapun izin pulang lebih dahulu. Karena tidak ada yang mencurigakan dari mereka berdua, polisipun mengizinkan mereka pulang. Karena ayah Eric meminta Eric bersama Cam dulu. Saat Cam dan mr.Winter sedang pusing-pusingnya memikirkan apa klue dari kejadian ini, ayah Eric masuk ke dalam ruang diskusi sekaligus tempat Eric menunggu. Ia masuk dengan mantel yang basah terkena air hujan sambil terengah-engah. Ia berbicara sambil mendekati Cam dan mr.Winter. “mobil... Mobilku juga hilang dari tempat aku memparkirnya!” kata ayah Eric panik. Uwah! Bubar langsung diskusi untuk mengecek kebenarannya. Ayah Eric kembali mengeluarkan kunci mobilnya dan menekan tombol untuk membuka kuncian pintu mobilnya. Harusnya ada bunyinya, justru suasana senyap. Tak ada bunyi tanda-tanda kuncian pintu mobil  sudah terbuka. Dan what happend pembaca? Yap! Betul sakali! Mobil ayah Eric juga dicuri. Walhasil, mereka kembali memanggil polisi. “2 mobil dicuri ditempat yang sama dan dihari yang sama? Cukup menarik.” Kata salah seorang polisi. “adakah klue atau jejak dari pencurian ini?” tanya polisi yang lain “kami sedang mencarinya.” Jawab Cam. Akhirnya, para polisipun berpamitan. Mereka akan mencari klue-nya di parkiran. Cam dan mr.Winter terus mencari klue. Mereka seperti orang tak kenal lelah. Dan tiba-tiba, entah kenapa mereka tetapi mereka mendapatkan sebuah ilham. Mereka mendapatkan klue! Dibawah ini, klue mereka ya!:

  1. Ruang nomor 17
  2. Kunci mobil yang dicuri
  3. Mobil yang dicuri


Kenapa kluenya ruang nomor 17? Karena ayah Danny dan Eric menaruh kunci mobil mereka di mantel yang digantungkan di ruang nomor 17. Kenapa kunci mobil yang dicuri? Karena setelah mereka mengamati, ternyata kunci mobil yang ada di mantel mereka saat mobil mereka sudah hilang, adalah kunci mobil palsu yang sudah ditukar oleh sang pencuri. Jadi, kunci mobil yang asli dibawa oleh pencurinya, lalu kunci yang palsu dimasukkan ke kantong mantel mereka (ayah Danny dan Eric). Kenapa mobil yang dicuri? Karena mobil mereka hilang diparkiran dan sudah dicari, hasilnya-pun nol besar. Atau tidak ada. Karena mereka sudah menemukan kluenya, mereka kembali memanggil polisi untuk menjelaskan analisa mereka. “hmm.. inikah klue yang kalian temukan? Terbantu sekali kami!”jelas seorang polisi. “nah, sekarang, apa ada salah seorang dari kalian yang melihat seseorang yang mencurigakan di dekat sekolah ini?” tanya polisi lainnya. Krik-krik..... suasana seketika hening. Semua orang mulai berpikir. Cam berpikir dengan menggunakan kemampuan “photographic memory” miliknya. click! Kata Cam. “aku melihatnya.” Kata Cam yang langsung mengundang perhatian semua orang. “aku melihatnya dengan ibuku dari dalam mobil saat mau ke perayaan buku ini. Iyakan bu?” jelas Cam. “ah iya! Aku juga melihatnya! Ia adalah orang yang hampir kutabrak, karena ia menyebrang secara tiba-tiba saat mobilku melaju!” jawab ibu Cam. 14.20 “tolong jelaskan pada kami, bagaimana ciri-ciri orang tersebut!” pinta salah seorang polisi. Cam-pun memejamkan matanya sambil berkata click! “orang itu menggunakan pakaian serba coklat hazel, lalu ia memakai topi fedora, ia juga menggunakan mantel yang banyak kantongnya. Ia juga berjalan sambil menunduk. Sepertinya ia seorang pemikir. Tapi ia terlihat mencurigakan! Karena seharusnya ia setidaknya melambaikan tangan sebagai bentuk maaf karena menyebrang tiba-tiba didepan aku dan ibuku!” jelas Cam. “apa kau melihat wajahnya?” tanya mr.Winter “hmm.. aku hanya melihatnya sekilas. Tapi dari bentuk wajahnya yang tidak terlalu bulat, sepertinya ia orang yang tidak terlalu gemuk!” jawab Cam. Setelah penjelasan itu, mereka mulai menyusun taktik dan rencana untuk menangkap si pencuri mobil. Akankah mereka berhasil menangkap sang pencuri dan kembali mendapatkan 2 mobil dari 2 ayah temannya Cam?


Penasaran dengan cerita kelanjutannya kan??? Kalau begitu, coba kalian order di aplikasi TokoPedia ya! Tapi aku tidak bisa menjanjikan kalau aplikasi mereka masih menjual buku dengan judul yang sama seperti yang kureview di artikel kali ini. Nah, pembaca! Kalau kalian adalah Cam, lalu kalian menemukan pencuri mobilnya, apa yang akan kalian lakukan kepada sang pencuri? Tulis jawaban kalian di kolom Comment ya!
Terima kasih telah membaca artikelku kali ini teman-teman! Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh!


Comments

Popular posts from this blog