Ke Cirebon #2
Hai teman-teman... Assalamu'alaikum guys... Di artikel kali ini, alifa bakal melanjutkan cerita perjalannya di Cirebon. Selamat membaca!
Sesampainya di pintu masuk ke guha
sunyaragi, aku langsung berfoto di sunya kafe-nya dulu. Sunya kafe ini terletak
di sebrang loket untuk membeli tiket masuk ke guha sunyaragi. Aku tidak tahu
pasti kenapa sunya kafe tutup, tapi dugaanku sih sunya kafe ini belum buka
ssekarang! Bukanya mungkin antara jam 9 atau 11 siang. Biar ramai karena
orang-orang bersiap makan siang. Di sebelah kanan sunya kafe ini terdapat
sebuah papan yang berukuran kira-kira 1,80 meter lho! Papan itu warnanya hijau.
Dan disitulah tertulis nama-nama guha yang ada di guha sunyaragi. Setelah
berfoto di sunya kafe, kamipun membeli tiket masuk untuk kami bertiga. Tiket
masuk untuk ke guha sunyaragi ada 2 tipe dan 1 pilihan bagi kalian, seperti
dibawah ini:
1. Anak-anak:
Rp.10.000,00
2. Dewasa:
Rp.15.000,00
3. Sewa
pembimbing: Rp.50.000,00
Hng.. waktu kami bertiga ditawarkan
untuk menyewa pembimbing, kami bertiga saling tukar pandang, hingga akhirnya...
ayah memberi isyarat untuk menunduk kebawah dan melihat jari ayah. Dan jari
ayahpun bergoyang ke kanan-kiri, menggeleng. Dan akhirnya kamipun menolak
tawaran kasir dengan baik baik. Setelah kami masuk, kamipun duduk di tempat
duduk untuk para penonton kalau lagi ada theatre. Ihwaw! Disamping tempat duduk
para penonton theatre ini, ternyata ada flying fox lho! Eitss.. tapi kalau mau
naik harus bayar dulu ngihh.. Setelah makan permen fisherman friends dan minum
air mineral, akupun mewawancara seorang bapak-bapak. Berikut
pertanyaan-pertanyaan yang kulontarkan kepada bapak tersebut:
1. Diambil
dari kata apa guha sunyaragi:
2. Ada apa
saja di dalam guha sunyaragi:
3. Guha apa
yang lorongnya paling panjang:
4. Guha apa
yang paling tinggi:
5. Ada berapa
jenis guha:
6. Kapan
pertama kali guha sunyaragi ditemukan:
7. Kapan
pertama kali guha sunyaragi direnovasi:
8. Kapan
pertama kali guha sunyaragi ini dibuka untuk umum dan ramai:
9. Bagaimana
cara untuk menjaga guha sunyaragi ini:
.. Bagaimana
gambaran tempat berdirinya guha sunyaragi ini dahulu:
Dan jawabannya adalah:
1. Sunya=sunyi,
ragi=raga. Mensunyikan diri dari keramaian dunia 8.35
2. Tempat
tawasul untuk berdo’a kepada Allah 8.45
3. Padangati=10
meter
4. Argajumud=
9-10 meter
5. 1, yakni
guha buatan
6. Tahun 1596
7. Tahun 1703
8. 2005-2006
9. Ada tim
penjaga guha-nya
1. Hutan yang
lebat, ditengahnya ada rawa yang dikeringkan oleh prajurit raja menggunakan
batu berpori
Adek kelas berapa, sekolah dimana,
tinggal dimana??? Tanya pak dan akhirnya kujawab. Dek, yang namanya gua
buatan itu disebutnya guha ya! Tambah pak. Oh iya pak, saya mau tanya
lagi..:
1. Siapa yang
membawa batu karang dan bebatuan gunung yang besar-besar disini:
2. Ditempel
pakai apa batu-batu disini:
Oh itu gini dek..:
1. Pakai
makhluk gaib
2. Pakai putih
telur, batu bata dan kapur dihaluskan
Eeehh??!! Errr.. iya! Makasih pak!
Jawabku. Waktu aku menyampaikan itu kepada bunda dan ayah, mereka saling
menganguk. Hormati aja kak.. tambah ayah. Yang aku anggukkan. 9.00
Inilah foto-foto kami di guha
sunyaragi!!!
akhirnya....
kamipun sampai di guha yang paling panjang! yakni guha padangati ! Akhirnya
kamipun menelusuri guha tersebut. Namun kami nenunggu seorang rombongan dengan
pembimbingnya. Karena guha ini paling panjang, kami nanti akan bertanya pada
pembimbingnya. kalian barus menyediakan senterl lho guys! Soalnya disini gelap
banget! Whoo... guha ini rupanya panjang dan berkelok kelok karena banyak ruang
meditasi disini guys. Ahh.. akhirnya kami menemukan titik akhir dari guha
padangati dan pemandangannya.. whuaw! Rupanya tembus dari guha ini adalah buikit
kecil lho! jadi kalau kami mau pulang, kami harus turun lagi dan mencari jalanu
untuk ke palang pintu keluar. whuah! Disini itu terlihat seperti istana batu
karang! Guha guha disibi dihiasi dengan batuan karang. Bahkan disini ada batu
karang yang besar lho! Seperti bebatuan gunung. Disini juga ada monumen china
guys! ini sebagai tanda bahwa indonesia berteman dengan negara China. Eh,
beneran orang china yang membuat monumen ini guys. Bahkan ada patung perawan
yang orang cirebon peecayai kalau orang yang belum kawin menyentuh patung itu,
ia akan sulit mendapatkqn pasangannya. setelah menelusuri guha guha disini, kami
bertigpun duduk disebuah balai keci. Tempat ini untuk istirahat keluarga raja
saja, special! saat kami bertiga duduk balai kecil tersebut, bunda bertanya
pada seorang bapak bapak yang sedang duduk. kiri kira kalimat bunda bertanya
seperti ini: pak, ini beneran cuma balai kecil keluarga raja dulu kan? bukan
kuburan kan ya pak? tanya bunda cemas. Enggak kok bu.. jawab sang bapak dengan
tenang. Adanya tempat dulu singgasana raja ditaruh, seperti panggung besar
juga. Dimana pak? Tanya ayah. Nih, lewat lorong dibelakang ini pak. Jawab sang
bapak kepada Ayah. Setelah ayah berterimakasih, ayahpun menuju lorong
yang berada disebelah kiri kami. Hahh.. Kalau soal penelusuran ke tempat
bersejarah sih, ayah kenal capek-nya Cuma diakhir! Giliran menelusuri pusat
perbelanjaan saja, capeknya terasa ditengah memilih produk. Padahal pusat
perbelanjaannya pakai AC. Disinikan justru lebih panas! Panasnya 34c., di pusat
perbelanjaan suhunya hanya 20c.! Selisihnya 14 derajat celcius! Setelah ayah
berjalan lebih dulu, kamipun berterimakasih juga kepada sang bapak. Eh iya,
hati-hati mba, nanti kejedug, soalnya banyak pembatas daun pintu yang
pendek-pendek! Tambah sang bapak saat kami sedang berjalan. Ehh.. bunda sambil
nengok, jalan, jawab. Oh, siap p------. JDUG! Akhirnya bundapun terjedug
jidatnya! Aduch... ringis bunda saat sudah dibalik tembok tempat istirahat
keluarga raja. Aduh.. disaat seperti inilah aku jadi bingung! Mau ketawa
kasihan bundanya, ga ketawa ga bisa! Jadilah aku bertanya tentang keadaan bunda
dulu. Bunda, sakit ga? Sakit kak, kayaknya benjol deh! Ringis bunda sembari
mengelus kepala bagian tengahnya. Oh.. lain kali hati-ati bun! Kataku. Iya kak,
makasih.. balas bunda. Phf.. hahahaha!! Lagian bunda juga ga hati-ati sih!
Kataku dengan nada sudah meledek sekarang. Bundapun hanya menjawab iihh..
akupun tertawa kecil mendengar jawaban bunda. Ayah yang lagi sibuk dengan
kerjanya sendiri hanya menoleh dan menggeleng kecil. Nama tempat ini adalah Bangsal Jinem! Yang sepertinya diambil dari bahasa jawa. Nah, tempat ini digunakan
sebagai tempat berkumpulnya para keluarga raja maupun orang atau tamu
spesialnya raja. Setelah
berfoto di Bangsal Jinem, kami bertigapun beristirahat di sebuah bukit kecil. Istirahat
kami sederhana saja, cukup makan slei olai dan kopi tora bika duo, oh iya!
Serta air mineral pastinya! Setelah kami selesai memakan snacknya, bundapun
menceritakan tentang pemikirannya. Jadi gerbang didepan kita ini, gerbang
khusus tamu spesialnya raja saja! Seru bunda sambil menunjuk gerbang hitam besar
didepan kami. Rakyat biasa bisa lewat gerbang kiri didepan kita ini atau lewat gerbang sebelah kanan disana.
Tambah bunda. Syaratnya juga ga boleh ke Bangsal Jinem nya! Cuma masuk terus berputar
ke belakang bukit besar disebelah kanan kita ini! Seru bunda dengan riang.
Akupun mengiyakan sambil menatap wajah bunda, ayah he-eh aja Cuma lagi minum
kopi miliknya. Eh kak! Bikin video yang bisa diupload ke channel youtube kakak
disini deh! Pendek aja ga papa! Sayang kalau ga bikin video di tempat sebagus
ini! Celetuk ayah tiba-tiba. Akupun senang dan mau-mau saja. Aku jadi teringat
video teaser milik girlband K-Pop, namanya TWICE, teaser video clip mereka
berjudul YES or YES. Hitungan waktunya hanya 50 detik sekian lho guys! Maka aku
menceritakan ideku itu pada ayah dan bunda, dan merekapun menyetujui ideku
untuk membuat video teaser. Video teaser ini kugunakan untuk mempromosikan
artikel blog aku kali ini guys! Silahkan dilihat behind the scene-nya di memory time ya guys!
Sayang bangets kalau bikin teaser pendek tadi Cuma 1 video,
mending bikin 2 teaser video deh! Maka akupun membuat 2 teaser video.
Alhamdulillah, proses pembuatan 2 teaser videoku hanya memerlukan waktu 20-30
menit lho! Setelah mebuat teaser, kamipun keluar dari guha sunyaragi dan pergi
ke food corner untuk makan rujak buah khas guha sunyaragi. Hey! Sekarang sudah
jam 11.00 siang, dan sunya kafe sudah buka lho guys! Hehe.. benar dugaanku
ya... bumbu rujak buahnya enak deh! Kesukaan aku banget... ga pedas, tapi ga
manis gula jawa banget! Buahnya fresh-fresh pula! Setelah makan rujak buah,
kamipun pulang ke verse hotel. Sampai di verse hotel, kamipun merapikan
barang-barang kami. Yang mandi pertama adalah aku, lalu bunda, terakhirpun
ayah. Sambil menunggu ayah selesai mandi, akupun tertidur sebelum check out
dari hotel. Setelah ayah selesai mandi, aku dan bundapun bermain perang bantal.
Whoow! Seru banget! Bahkan aku hampir terjungkal ke lantai karena keseruan
bermain perang bantal. Setelah bermain perang bantal, aku mebungkus barang
gratis dari verse hote, seperti sandal hotelnya, 2 paket gosok gigi, headcap,
sabun mandi, serta kopi dan teh jasmine-nya. Maklum, aku itu collector!
Hehehihi... setelah itu, kami bertigapun menggunakan kaus kaki dan sepatu, lalu
check out. Hiks... bye verse hotel.....
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Perjalanan kami berlanjut ke masjid Agung Cirebon. Waktu kami
naik grab car menuju masjid agung cirebon, driver grab car-nya bercerita banyak
tentang masjid agung cirebon yang akan kami kunjungi. Mau akhir tahun gini dek,
ada pasar kecil didepan masjid agung cirebonnya dek! Biasanya sampai awal
tahun. Oh iya, ada keraton Kasepuhan juga didekat masjid agung cirebon ini!
Sekalian jalan-jalan kesana aja dek! Jelas sang bapak. Kami bertiga hanya
ber-oohh dengan antusias. Hmm.. memang masjid agung cirebon ini dibangun dalam
waktu sehari semalam ya? Tanya bunda. Wah, saya kurang tahu mba! Saya Cuma
tahau ada sumur yang masih aktif sampai sekarang, dulunya digali oleh sultan
dan beberapa prajuritnya mba.. jelas sang bapak. Sumur tersebut digali oleh keluarga sultan
gunung Jati bersama beberapa kerabatnya dek! Jelas sang bapak. Dan kata orang
orang disini sih, sumur itu ada keajaibannya, bisa nyebuhin sakit, bisa bikin
berkah, ya gitu deh! Cuma kan itu tidak boleh dipercaya, bahasanya sih syirik
ya dek... jelas sang bapak lagi. Kami bertigapun mengangguk. Kan sekarang lagi
mau akhir tahunankan, jadi depan masjidnya itu ramau penjual dan wahana-wahana
anak-anak gitu dek... terus keratonnya juga banyak dikunjungi.. tiket masuknya
urah kok bu, pak! Tambah sang bapak. Iya pak, makasih infonya... kataa bunda,
selesai bunda berkata seperti itu kepada sang bapak, kamipun sampai fdi tempat
destinasi kami. Sayang, karena benar sudah ada pasar kecil, kami harus berjalan
melewati pasar itu dulu untuk sampai di masjid agung Cirebon. Sesampainya
disana... whahu!! Subahanallah! Keren dan indah banget! Semua tiangnya terbuat
dari kayu pohon jati yang membuat masjid ini sungguh kuat! Bayangkan guys!
Boleh jadi masjid ini berumur ratusan atau ribuan tahun lho! Karena bunda
bagian menjaga tas, aku dan ayahpun shalat Dzuhur dulu. Tempat whudunya cukup
rapi dan bersih juga ya. Pikirku. Kukira masjid yang sudah berdiri lama seperti
ini, tempatnya akan cukup tradisional, mirip dari kayu gitu dindingnya, terus
krannya kran model lama yang kecil gitu... batinku, namun kenyataannya berbeda.
Waktu aku sedang mengambil mukena, aku melewati tempat shalat laki-laki, namun
aku tidak melihat ada ayah. Ah, mungkin ayah masih whudu! Batinku ber-Positive
thinking. 5 menit berlalu, setelah shalat, aku masih belum melihat batang
hidung maupun bunyi klontang-klek-klek yang berasal dari kaki ayah. Akhirnya aku
kembali dulu ke tempat bunda berada bersama tas-tas kami. Ahh! Banyak sekali
orang yang akan bermalam disini! Bahkan ada yang berbondong membawa keluarganya
untuk bermalam disini! Ada yang bawa beberapa tas besar, ada yang hanya bawa
tas kecil namun kantong-kantong palastiknya banyak, dan lain sebagiannya.
Bahkan banyak yang meluangkan waktu siangnya untuk tidur siang disini! Tua,
muda, besar, maupun kecil. Setelah menunggu lama, akhirnyapun ayah datang.
Kakak shalat dimana? Kok ga kelihatan? Tanya ayah. Lha? Yang ditanya justru
bingung dan nanya balik. Justru ayah yang harusnya kutanya shalatnya dimana.
Jawabku santai namun agak bingung. Ayah shalat di dalam. Jawab yang ditanya
dengan santai. Shalat? Didalam? Haduhh... makin bingung aku! Sebenarnya ayah
shalat dimana sih! Kataku gemas. Habis, aku ga tahu ayah shalatnya dimana! Nih,
whudu di sumur itu, ayah temenin, habis whudu, ambil mukena, terus ikut ayah.
Jawab ayah makin shyanthai. Hhh... dengan segera, akupun berwhudu di sumur yang
ayah maksud, lalu akupun mengambil bawahan mukena dan mengikuti ayah. Ada pintu
kecil di dinding ruang shalat laki-laki rupanya, akupun mengikuti ayah untuk
masuk ke dalam. Subahanallah... batinku lagi-lagi. Nih, ini ayah shalat disini
tadi? Tanyaku agak ragu. Hem. Jawab ayah sambil sedikit tersenyum. Dah, shalat
dulu gih kak. Pinta ayah. Akhirnya akupun shalat Ba’diyah dengan khidmat
disini. Aahh.. sejuk dan tentram sekali disini.. pikirku setelah shalat
Ba’diyah. Setelah shalat Ba’diyah-pun, kupanjatkan semua do’a terbaikku disini.
Setelah berdo’a, akupu menjelajah sedikit masjid bagian dalam ini. Mimbarnya
ada 2, 1 untuk khatib, 1 lagi untuk Qur’an-Qur’an. Tradisi Adzan di masjid
agung ini dapat menjadi sorotan lho guys! Soalnya, dalam 1 waktu adzan, yang
mengumandangkan dulunya 7 orang, sekarang menjadi 5 orang. Itu terbukti dengan
adanya 5 mic (bukan lagu Mic Drop-nya BTS ya! Hehe..) yang berjejer dari arah barat ke timur. Setelh shalat
Ba’diyah, akupun mewawancara salah seorang dari penjaga masjid tersebut.
Dibawah ini, recording suaranya ya!:
Setelah berterima kasih pada pak Ismail, kamipun keluar dari
masjid dan mencari kaus kaki 2 jari yang super murah di pasar kecil disini.
Sebenarnya, waktu di batik trusmi semalam, aku menemukan kaus kaki bermerk yang
ada motif batiknya. Bagus menurut kami, aku ingin membelinya biar bisa shalat dengan
kaki tertutup di kereta, Cuma..... harganya kurang terjangkau banget! Di Depok,
kaus kaki batik bermerk yang sama seperti di batik trusmi ini, hanya
Rp.15.000,00! Di batik trusminya masa Rp.25.000,00! Ya.. mungkin bagi orang
lain harga kaus kaki tersebut terjangkau saja, tapi kami berbeda! Karena kami
adalah keluarga super irit! Namun disini mengirit kantong bingits guys!
Hematnya berlebihan!! Uang Rp.15.000,00 bisa dapat 2 pasang kaus kaki!
Bayangkan guys! 2 pasang lho! Bukan 2 kaus kaki! Hematnya banget bukan??? Bahkan murah-muruh kualitasnya tetap bagus. Why? Because..:
1. Bahan kaus
kakinya menyerap keringat
2. Bahannya
lembut, tidak kasar dikulit
3. Warnanya tidak luntur saat dicuci
Sekian guys.. oh iya, dibawah ini
foto 2 kaus kaki yang kubeli yay!
Setelah membeli kaus kaki, kamipun
ke keraton lho guys! Nah, lagi-lagi kami harus menerobos pasar kecil untuk
sampai ke loket keraton. Tiket
masuk untuk ke keraton ini, ada bermacam-macam guys, yakni:
1. Pelajar:
Rp.10.000,00
2. Umum:
Rp.15.000,00
3. Turis
mancanegara: Rp.20.000,00
Jadinya kelipatan 5 ribu guys,
hehe.. eh iya! Keraton di cirebon ini ada 3 lho! Apa saja? Let’s cekidot
dibawah ini!
1. Keraton
Kasepuhan
2. Keraton
Kacirebonan
3. Keraton
Kanoman
Nah, keraton yang kami kunjungi
adalah keraton Kasepuhan, keraton yang paling tua diantara keraton lainnya!
Nah, singkat cerita atau dalam tanda kutip, 3 keraton diatas tadi, dulunya
bersatu dan menyambung pada masa penjajahan belanda. Namun, suatu ketika
belanda memecah belah ketiga keraton tersebut, niatnya agar tidak bisa bersatu.
Dan end-lah sekarang menjadi 3 keraton yang terpisah.... itulah cerita singkat
mengapa ada 3 keraton di Cirebon ini... oh iya, biar menghemat waktu, ini
info-info tentang keraton kasepuhan cirebon ya! Biar beragam, infonya kujadikan
dalam bentuk foto seperti dibawah ini:
Setelah mengelilingi dengan tidak lengkap keraton kasepuhan, kamipun membeli buku baluarti, buku referensi mengenai keraton kasepuhan. Hhng.. i think i can end my article now guys! Ok! Thank you karena sudah baca artikelku kali ini ya guys! Jangan lupa terus baca artikelku yang lainnya! Jangan lupa juga untuk share, like, comments, dan subscribe blog aku ya guys! Semoga artikelku ini bermanfaat bagi kalian ya..
Bye..
Arigatau ghozaimasu..
Thank you...
Khamsamida...
Dan..
Makasih guys!
Salam dari ALIFA :)
Comments
Post a Comment